Petani Bekasi: Kemanunggalan TNI-Rakyat Benteng Ketahanan Bangsa

Iklan Semua Halaman

Post ADS 1

Header Menu

Petani Bekasi: Kemanunggalan TNI-Rakyat Benteng Ketahanan Bangsa

Sabtu, 13 September 2025
Omis, Pengurus Persaudaraan Tani-Nelayan Kabupaten Bekasi.
Foto: istimewa


JURNALREPORTASE.COM, BEKASI – Suara dukungan terhadap TNI kembali mengalir dari akar rumput. Pengurus Persaudaraan Tani-Nelayan Kabupaten Bekasi, Omis, menegaskan bahwa kemanunggalan antara TNI dan rakyat adalah fondasi penting dalam menjaga ketahanan bangsa, terutama di bidang pangan.


Pernyataan itu disampaikan Omis merespons maraknya aksi anarkis yang menuntut pembubaran DPR pada akhir Agustus lalu. Menurutnya, segala bentuk hujatan maupun fitnah terhadap TNI hanya akan merugikan masyarakat, khususnya rakyat kecil.


“Kami ini hidup dari tanah dan laut, dari sawah dan dari hasil tangkapan. Kalau TNI yang jadi benteng negara dilemahkan dengan fitnah, maka rapuhlah perlindungan bagi rakyat kecil seperti kami,” ujar Omis, Sabtu (13/9/2025).


Omis mengingatkan, lambang negara sendiri menegaskan betapa pentingnya peran petani dalam kehidupan berbangsa.


“Coba lihat lambang pada Pancasila dan Garuda Pancasila, ada simbol padi dan kapas. Itu bukan hiasan, tapi tanda bahwa petani dan kesejahteraan rakyat merupakan fondasi negara. Namun semuanya itu akan runtuh bila benteng utamanya, yaitu TNI, dirusak oleh segelintir pihak,” tegasnya.


Ia menambahkan, TNI selama ini bukan hanya hadir di medan tempur, melainkan juga turun langsung ke tengah masyarakat. Dari membantu petani mengolah lahan, mendukung program ketahanan pangan, hingga menjaga keamanan desa dan pesisir.


"Kami di desa-desa pertanian dan kampung nelayan merasakan langsung bagaimana TNI ikut menanam, ikut panen, bahkan ikut menolong saat bencana. Itu bukti bahwa TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan,” katanya.


Menurut Omis, melemahkan TNI sama saja membuka peluang bagi pihak luar maupun kelompok tertentu untuk mengacak-acak bangsa.


“Kalau benteng kita jebol, habislah kita. Petani, nelayan, buruh, semuanya akan kena dampaknya. Jadi mari kita jaga TNI seperti kita menjaga sawah dan laut kita, karena itu menyangkut hidup kita sendiri,” ucapnya.


Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi isu yang memojokkan institusi negara.


“Kita ini ibarat padi, makin berisi makin merunduk. Mari bijak dalam bersikap. Jangan mau diadu domba, karena kalau TNI kuat, rakyat pasti tenang dan perut rakyat bisa kenyang,” pungkasnya.  (Fa/Tr)