![]() |
| Program Bina Desa UKM Triple-C di SMP 2 Kamal (atas) dan di Cafe BUMDes Kamal (bawah). Foto: istimewa |
JURNALREPORTASE.COM, BANGKALAN — Unit Kegiatan Mahasiswa Creative Computer Club (UKM Triple-C) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi digital di wilayah sekitar kampus. Melalui program Bina Desa yang digelar pada 8–9 November 2025 di Desa Kamal dan SMPN 2 Kamal, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, para mahasiswa menghadirkan kegiatan pengabdian masyarakat yang menyentuh berbagai kalangan, mulai dari guru, perangkat desa, hingga pelaku UMKM.
Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan ini menjadi ajang berbagi ilmu sekaligus membangun kapasitas digital masyarakat agar lebih siap menghadapi tantangan zaman. Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan adaptif di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Di SMPN 2 Kamal, para guru mendapatkan pelatihan tentang dua kompetensi penting, yaitu penggunaan Google Sites sebagai media pembelajaran dan pemanfaatan teknologi pembelajaran 3 Dimensi. Dalam sesi Google Sites, peserta diajak memahami bagaimana website dapat menjadi ruang belajar alternatif yang interaktif dan menarik bagi siswa. Mereka juga belajar mengelola konten multimedia serta menyusun materi pelajaran secara terstruktur untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif.
Sementara itu, pada pelatihan teknologi 3 Dimensi, para guru diperkenalkan pada aplikasi dan alat yang dapat menghadirkan visualisasi objek 3D dalam proses belajar. Penggunaan teknologi ini membantu siswa memahami konsep secara lebih konkret dan menarik, terutama pada materi pelajaran yang membutuhkan dukungan visual. Kedua pelatihan tersebut diharapkan menjadi bekal bagi para guru untuk berinovasi dalam menciptakan suasana belajar yang relevan dengan era digital.
Tak hanya menyasar dunia pendidikan, program Bina Desa UKM Triple-C juga menyentuh sektor pemerintahan desa dan ekonomi masyarakat. Di Desa Kamal, pelatihan difokuskan pada dua kebutuhan utama, yakni penguatan administrasi digital melalui Microsoft Office serta peningkatan daya saing usaha melalui digital marketing. Para peserta dari BUMDes, Kopdes, Karang Taruna, pegawai desa, hingga pelaku UMKM mendapatkan pelatihan praktis yang bisa langsung diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam pelatihan administrasi digital, peserta dibimbing menggunakan Word, Excel, dan PowerPoint untuk keperluan tata kelola desa. Mereka belajar membuat dokumen surat menyurat, laporan kegiatan, serta mengelola data keuangan desa dengan lebih efisien. Kemampuan ini dinilai penting karena sejalan dengan tuntutan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa di era digital.
Sementara itu, sesi digital marketing menjadi salah satu yang paling diminati. Para pelaku UMKM dikenalkan pada strategi branding, cara membuat identitas produk, teknik pengambilan foto produk sederhana, hingga pembuatan konten kreatif untuk media sosial. Mereka juga diajarkan memanfaatkan marketplace sebagai sarana memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal agar dapat bersaing secara nasional bahkan global.
Ketua Umum UKM Triple-C, Riki Yakub, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini harus terus dilakukan, terutama bagi desa-desa di sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura.
“Kegiatan bina desa digitalisasi seperti ini harus dilakukan apalagi untuk desa yang ada di sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura. Apalagi UTM adalah lembaga pendidikan tertinggi di Kecamatan Kamal yang sudah seharusnya bisa memberikan dampak kepada masyarakat, khususnya yang ada disekitar kampus. Kami sebagai mahasiswa UTM yang tergabung dalam UKM Triple-C hadir untuk ikut serta menebarkan kebermanfaatan itu,” ujarnya.
Sementara Ketua Pelaksana Bina Desa, Putri Abellia Safrilina, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan desa.
“Kegiatan bina desa kita bukan hanya sekadar pelatihan, tapi ini adalah investasi untuk masa depan, dengan harapan ilmu yang didapat sebagai bekal untuk menciptakan perubahan positif, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengembangkan potensi ekonomi desa,” tuturnya.
Putri juga mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme para peserta. “Sangat senang melihat antusiasme dari para peserta, mulai dari day 1 yaitu guru-guru SMPN 2 Kamal dengan workshop Assemblr Edu lalu MS Office yang dilakukan di BUMDes Kamal, serta day 2 dengan materi praktik digital marketing yang dihadiri oleh pegawai BUMDes, Perpusdes, Kopdes, dan juga Karang Taruna. Semoga ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat dan langsung diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMPN 2 Kamal, serta mengembangkan potensi ekonomi desa melalui BUMDes, Kopdes, Perpusdes, dan Karang Taruna. Saya harap, acara bina desa ini bukan hanya sekadar kegiatan sesaat, tapi bisa menjadi awal dari perubahan positif yang berkelanjutan bagi desa ini,” tambahnya.
Kegiatan Bina Desa UKM Triple-C ini menjadi bukti nyata kontribusi UKM Triple-C UTM dalam membangun masyarakat digital yang mandiri. UTM sebagai perguruan tinggi yang berlokasi di Kecamatan Kamal memiliki tanggung jawab moral untuk memajukan potensi desa sekitarnya, bukan hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga lewat program pengabdian yang berdampak langsung.
Melalui program ini, UKM Triple-C UTM menunjukkan bahwa transformasi digital dapat dimulai dari desa. Kolaborasi antara kampus dan masyarakat ini diharapkan berlanjut sebagai upaya berkelanjutan untuk menciptakan desa yang modern, adaptif, dan berdaya saing di era teknologi. (Tr)

Komentar