Aklamasi, Ra Muzawwir Kembali Pimpin ISNU Bangkalan Periode 2025–2029

Iklan Semua Halaman

Post ADS 1

Header Menu

Aklamasi, Ra Muzawwir Kembali Pimpin ISNU Bangkalan Periode 2025–2029

Minggu, 23 November 2025
(dari kiri) Prof. Dr. KH. Muhammad Hasan, M.Ag., Lora Ahmad Muzawwir,  Dr. Moh. Dawud.
Foto: Riadi

JURNALREPORRASE.COM, BANGKALAN — Konferensi Cabang (Konfercab) II Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Bangkalan yang digelar di Pondok Pesantren Al-Hikam Kemayoran, Sabtu (22/11/2025), berlangsung penuh khidmat dan semangat kebersamaan. Sejumlah tokoh penting Nahdlatul Ulama turut hadir memberikan dukungan moral untuk memperkuat kiprah intelektual Nahdliyin di Kabupaten Bangkalan.


Acara dihadiri perwakilan Pengurus Anak Cabang (PAC) ISNU se-Bangkalan sebagai peserta penuh. Hadir pula Ketua PCNU Bangkalan KH. Makki Nasir, Pengasuh Pesantren Al-Hikam Prof. Dr. KH. Muhammad Hasan, M.Ag., serta Sekretaris PW ISNU Jawa Timur Dr. Moh. Dawud bersama jajaran pengurus wilayah.


Forum tersebut secara aklamasi kembali menetapkan Lora Ahmad Muzawwir Syafik, M.Th.I yang akrab disapa Ra Zawwir sebagai Ketua PC ISNU Bangkalan untuk periode 2025–2029. Putra ulama Bangkalan KH. Syafik Rofii itu dipilih tanpa perdebatan setelah seluruh PAC sepakat melanjutkan kepemimpinannya.


Usai ditetapkan sebagai ketua, Ra Zawwir menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pengurus sebelumnya yang telah mendedikasikan diri bagi kemajuan organisasi. Ia tak menampik bahwa masa pandemi sempat membuat roda organisasi tersendat, namun menyebut periode baru sebagai momentum kebangkitan.


“Ini adalah amanah yang harus kami jalankan sebagai khidmat di Nahdlatul Ulama. Memang, dari kepengurusan sebelumnya sempat vakum akibat situasi Covid-19, namun kini semangat dan stamina kami untuk berkhidmat bangkit kembali,” tegasnya. Ia juga meminta dukungan semua pihak untuk memperbaiki dan memperkuat peran ISNU ke depan.


Sekretaris PW ISNU Jatim, Dr. Moh. Dawud, dalam kesempatan tersebut menyoroti tuntutan zaman yang semakin kompleks, terutama dalam hal kemajuan teknologi dan adaptasi intelektual. Menurutnya, para sarjana NU tidak boleh tertinggal.


“Teknologi tidak bisa diabaikan meskipun bagi kalangan tertentu belum bisa menyesuaikan. Berbeda dengan generasi terkini yang lebih dikenal sebagai Gen-Z. Banyak pelajaran kita petik dari fakta masa lalu, termasuk kemampuan adaptasi dari hewan-hewan,” ujarnya.


Puncak acara diwarnai pesan mendalam dari Ketua PCNU Bangkalan, KH. Muhammad Makki Nasir, yang menegaskan bahwa memegang amanah dalam organisasi bukan sekadar jabatan, tetapi pertanggungjawaban di hadapan Allah.


“Menjalankan tanggung jawab sebagai manusia tentu kita ini gak pernah inden, tidak pesan kepada Allah SWT untuk lari kemana. Semuanya atas pemberian Allah Ta’ala yang disuruh melekat tanggung jawab,” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan manhaj ulama dan menjalankannya dengan baik.


KH Makki juga menegaskan pentingnya keberadaan ISNU sebagai kekuatan intelektual strategis NU. “Kullukum Ra’in Wa Kullukum Mas’ulun. Maka tentu ISNU sangat dibutuhkan kiprahnya. NU itu secara teori organisatoris sama dengan organisasi yang lain, tapi ada hal yang membedakan, yaitu karakteristik pesantren yang tidak dimiliki organisasi lain. Pengurus NU struktural posisinya adalah melayani kelancaran aktivitas NU kultural baik di dalam beragama maupun berbangsa,” tegasnya.


Konfercab II ISNU Bangkalan ditutup dengan komitmen bersama memperkuat peran sarjana NU dalam mendorong kemajuan masyarakat dan menjadikan empat tahun ke depan sebagai periode kerja nyata, bukan sekadar formalitas struktural. (Tr)