Bukan Cuma Beri Sambutan, Ning Lia Sampai Basah Keringat Ikut Lomba Agustusan Bareng Warga Jemursari

Iklan Semua Halaman

Post ADS 1

Header Menu

Bukan Cuma Beri Sambutan, Ning Lia Sampai Basah Keringat Ikut Lomba Agustusan Bareng Warga Jemursari

Minggu, 10 Agustus 2025
Ning Lia berbaur bersama warga ramaikan lomba Agustusan di Jemursari, Surabaya.
Foto : istimewa


JURNALREPORTASE.COM, SURABAYA – Warga RT 7 RW 5, Kelurahan Jemursari, Surabaya, dibuat heboh pada lomba Agustusan kali ini. Bukan hanya karena suasana meriah dan tawa yang pecah di gang-gang kecil, tetapi juga karena hadirnya Anggota DPD RI, Lia Istifhama, yang benar-benar membaur bersama warga, Minggu (10/8/2025).


Putri tokoh NU KH Masykur Hasyim yang akrab disapa Ning Lia itu datang bukan untuk sekadar memberi sambutan. Dengan senyum lebar, ia langsung turun ke arena lomba dan ikut nyunggi tempe, permainan unik menguji keseimbangan membawa tempe berisi tepung di atas kepala.


Tawa penonton pecah saat Ning Lia hampir kehilangan keseimbangan, tapi tetap melangkah mantap hingga garis akhir. Belum cukup, ia juga ikut lomba estafet injak kardus yang membuat warga makin histeris.


Potret keceriaan Ning Lia bersama warga saat lomba.
Foto : istimewa


“Rasanya seru sekali, seperti kembali ke masa kecil. Semangatnya luar biasa, semua kompak,” ujar Ning Lia sambil tertawa.


Tak hanya bermain, Ning Lia juga menyempatkan diri berkeliling melihat hasil karya TP PKK Jemursari. Ia mengapresiasi inovasi warga, mulai dari kerajinan tangan daur ulang hingga kuliner tradisional.


Puncaknya, Ning Lia memborong dagangan UMKM setempat. Pentol kenyal, risoles gurih, hingga jajanan sehat, semuanya ia beli untuk dibagikan kembali ke warga.


“Kalau diborong seperti ini, rasanya tambah semangat jualannya,” ucap Siti, salah satu pedagang, sumringah.


Ning Lia memborong dagangan UMKM dan membagikannya kepada warga.
Foto: istimewa


Warga mengaku terkesan dengan sikap Ning Lia yang hangat dan tak canggung.


“Beliau mau ikut lomba, mau ngobrol, mau bercanda. Rasanya seperti keluarga sendiri,” kata seorang ibu PKK tersenyum.


Bagi Ning Lia, acara seperti ini lebih dari sekadar perayaan.


“Semangat gotong royong dan persatuan seperti ini adalah ruh kemerdekaan. Kita bisa merdeka karena persatuan, dan kita bisa maju kalau terus bersama-sama,” tegasnya.


Suasana pun ditutup dengan foto bersama penuh tawa, menandai kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan bendera, tapi juga dengan kebersamaan yang tulus. (Tr)