Kampoeng Cokelat dan GP Ansor Jatim Kerjasama Tanam 50 Ribu Bibit Kakao

Iklan Semua Halaman

Post ADS 1

Header Menu

Kampoeng Cokelat dan GP Ansor Jatim Kerjasama Tanam 50 Ribu Bibit Kakao

Senin, 26 Mei 2025
Kerjasama penanaman bibit kakao Ansor Jatim bersama Kampoeng Cokelat Blitar.
Foto: istimewa


JURNALREPORTASE.COM, Blitar - Sebuah langkah konkret menuju kemandirian ekonomi dan penguatan ketahanan pangan dilakukan melalui sinergi antara dunia usaha dan organisasi kepemudaan. Kampoeng Cokelat Blitar, yang dimiliki oleh H. Kholid Mustofa, resmi menggandeng Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Timur dalam program penanaman 50.000 bibit kakao, yang akan difokuskan sepenuhnya di wilayah Blitar.


Program ini diinisiasi oleh PW GP Ansor Jatim sebagai bagian dari upaya strategis mendorong peran kader muda dalam sektor riil. Meski kakao bukan merupakan komoditas utama dalam ketahanan pangan nasional, namun dinilai memiliki nilai tambah tinggi dalam aspek kemandirian ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengurangan angka pengangguran di kalangan pemuda.


GP Ansor Blitar didaulat sebagai pengelola lapangan sekaligus penanggung jawab pemanfaatan lahan secara teknis. Hal ini menunjukkan kepercayaan besar organisasi terhadap kemampuan kader lokal dalam mengelola potensi ekonomi yang berkelanjutan.


Pemilik Kampoeng Cokelat, H. Kholid Mustofa, menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah visioner dalam pemberdayaan pemuda.


“Ini bukan sekadar menanam bibit, tapi menanam harapan. Kakao punya potensi besar sebagai komoditas ekspor, dan kami ingin pemuda Blitar menjadi pionir dalam pengelolaan pertanian bernilai tinggi,” ujarnya.


Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa' Safril, menekankan bahwa ide ini lahir dari keprihatinan terhadap minimnya akses pemuda terhadap sektor ekonomi produktif, terutama di pedesaan.


“Kami ingin kader Ansor punya akses nyata terhadap lahan dan sumber daya ekonomi. Kakao kami pilih bukan karena menjadi bahan pokok, tapi karena nilai tambahnya tinggi dan punya pasar yang kuat,” ungkapnya.


Sementara itu, H. Deni Prasetya, Ketua Bidang Pertanian dan Perkebunan PW GP Ansor Jatim sekaligus Kepala Satgas Patriot Ketahanan Pangan, menjelaskan bahwa program ini adalah pelengkap dari gerakan besar ketahanan pangan yang sudah berjalan.


“Kakao adalah pelengkap strategis. Ia menggerakkan ekonomi tanpa bertabrakan dengan ketahanan pangan utama. Ini adalah contoh bagaimana kader bisa berdaya dan desa bisa tumbuh dari sektor pertanian bernilai tinggi,” ujarnya.


Melalui penanaman 50.000 bibit di lahan-lahan Blitar, GP Ansor berharap tercipta kawasan pertanian produktif yang tidak hanya menghasilkan hasil kebun, tapi juga melahirkan wirausahawan muda di bidang agribisnis. Kampoeng Cokelat akan bertindak sebagai mitra teknis dan offtaker hasil panen di masa depan.


Program ini menjadi role model sinergi lintas sektor berbasis ideologi kaderisasi dan keberpihakan pada ekonomi kerakyatan, mewujudkan pertanian sebagai ruang perjuangan dan kemandirian pemuda di era modern. (*)